Rabu, 21 April 2010

Investor Asing Diharapkan Danai Jembatan Selat Sunda

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengharapkan investor lokal dan asing dapat ikut serta dalam pembangunan Jembatan Selat Sunda yang akan menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Sumatra.

Hal tersebut disampaikan Atut kepada wartawan dalam keterangan pers di sela-sela pelaksanaan Rapat Kerja Nasional di Istana Tampak Siring, Bali, Selasa malam.

"Biaya pembangunan sebesar Rp100 triliun diharapkan bisa dipenuhi oleh investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," katanya.

Ia menjelaskan pemerintah pusat telah memasukkan pembangunan jembatan yang diperkirakan selesai secara fisik pada tahun 2023 tersebut menjadi pembangunan infrastruktur prioritas yang ada dalam rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan jangka panjang.



"Saat menerima kajian pra-kelayakan dari mitra kami, kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman persiapan pembangunan antara Banten dan Lampung," tuturnya.

Ia mengatakan dukungan juga datang dari pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung dan DPRD Banten serta lembaga kerja sama DPRD se-Sumatra.

Ratu Atut Chosiyah menjelaskan bahwa pembangunan jembatan sepanjang 30 km dengan dana Rp100 triliun dioperasikan secara fisik mulai 10 tahun hingga 12 tahun sejak pencanangan konstruksi.

"Bila 2010 bisa dimulai, 2012 pencanangan konstruksi, 2023 bisa dimanfaatkan," katanya.

Sebelumnya, saat pembukaan Asian Pacifik Infrastructure Ministerial Meeting, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak investor untuk berinvestasi dalam pembangunan jembatan tersebut.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai pembangunan Jembatan Selat Sunda akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di Asia.

"Mengingat pentingnya partisipasi pihak swasta dalam proyek jembatan ini, pemerintah Indonesia telah menawarkan proyek pembangunannya pada buku `Public Private Partnership: Infrastructure Projects in Indonesia 2010-2014`," kata Presiden.

Jembatan Selat Sunda, kata Presiden, selain menghubungkan dua pulau dengan total populasi penduduk terbesar di Indonesia, juga dapat meningkatkan konektivitas sesama negara di Asia.
sumber

Tidak ada komentar:

Pengikut